Kepemimpinan yang konsisten menunjukkan keteladanan dalam
mempengaruhi orang lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasi
dirinya dalam membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong
orang lain untuk memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuh
kembangkan integritas yang kita sebut dengan prinsip pertama adalah
menumbuh kembangkan kepercayaan dan keyakinan dalam merubah kesadaran
inderawi ke tingkat yang lbih baik ; prinsip kedua adalah memberi
saling menghormati dan menghargai orang lain ; prinsip ketiga adalah
memiliki kemampuan dalam kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan
intelektual.
definisi Integritas :
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain
Integritas dapat dipahami dari makna huruf menjadi kata bermakna
yaitu (I)krar, (N)iat, (T)abiat, (E)mosional, (G)una, (R)asional,
(I)hsan, (T)awakkal, (A)manah, (S)abar. Jadi bila kata tersebut disusun
kedalam suatu untaian kalimat yang bermakna, maka pemahaman INTEGRITAS
adalah manusia secara sadar membuat (I)krar dengan membangun (N)iat
sebagai keinginannya secara ihklas untuk meningkatkan kedewasaan
(E)mosional agar memberi (G)una kedalam pikiran (R)asional dengan
berbuat (I)hsan bakal memproleh kebaikan duniawi yang berlandaskan
dengan (T)aqwa, (A)manah dan (S)abar. untuk bersikap dan berperilaku.
Dengan pemahaman itu diharapkan menjadi daya dorong untuk bersikap
dan berperilaku bahwa “dapatkah kepemimpinan anda dan pengikutnya
mencapai keberhasilan untuk tetap memiliki “integritas” dalam
usaha-usaha membangun budaya organisasi yang kuat sebagai wahana untuk
melaksanakan transformasi dalam perubahan sikap dan perilaku untuk
mengikat diri kita bersama dan membangkitkan jiwa kepuasaan di dalam
diri kita. Jadi integritas menjadi pnuntun dan wasit agar kita aka
konsisten sehingga keyakinan kita akan dicerminkan oleh perbuatan kita,
yang akan menunjukkan bahwa tidak akan ada perbedaan antara apa yang
kelihatan dan apa yang diketahui lingkungan kita tentang diri kita,
apakah berada dalam saat berkuasa atau tidak berkuasa.
Jadi integritas bukan hanya penuntun dan wasit antara dua keinginan
yang kita sebut dengan “orang yang bahagia dan jiwa yang terbagi”
Dengan pemahaman integritas dari sudut kata yang bermakna yang telah
kita kemukakan diatas, maka membebaskan kita untuk menjadi diri yang
utuh tidak peduli apa yang akan datang kepada kita.sehingga tingkat
kedewasaan kita akan menunjukkan “kalau apa yang saya katakan dan apa
yang saa lakukan sama, hasilnya konsisten dalam bersikap dan
berperilaku.
sumber : sdmart.wordpress.com, http://www.buffhans.com
sumber : sdmart.wordpress.com, http://www.buffhans.com